Selasa, 09 Desember 2008

Pembebasan 200 Tawanan Bukan Itikad Baik Zionis

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyambut baik pembebasan 200 tawanan Palestina oleh Zionis Israel dan memperingatkan konspirasi rezim ini yang berupaya memanfaatkan pembebasan para tawanan Palestina untuk meraih konsensi dalam perundingannya dengan Otorita Palestina. Gerakan ini juga mengkritik berlanjutnya penculikan terhadap warga Palestina. Ditegaskan, Hamas terus melanjutkan perjuangannya untuk membebaskan seluruh tawanan Palestina.

Sekjen Gerakan Karya Nasional Palestina, Mustafa Al Barghouthi, menyebut kebijakan Zionis soal pembebasan 200 tawanan Palestina dari seluruh tawanan yang berjumlah 12 ribu, sebagai langkah yang belum cukup. Ditegaskannya, Rezim ini harus membebaskan seluruh tawanan tanpa prasyarat. Al Barghouthi menambahkan, "Sejak Zionis Israel mengumbar janji pembebasan yang sengaja dilakukan untuk mencerminkan wajah perdamaian, rezim ini dalam beberapa bulan terakhir ini baru membebaskan 788 tawanan Palestina. " Pada saat yang sama, Zionis semenjak November lalu menangkap 3.800 warga Palestina yang jumlahnya berkali lipat dari jumlah tawanan yang akan dibebaskan.

Lebih dari itu, sekitar 12 ribu warga Palestina yang mendekam di penjara-penjara Zionis Israel, berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan, bahkan dihadapkan pada berbagai siksaan.

Kebijakan Zionis Israel yang ingin membebaskan para tawanan Palestina tidak dapat dipahami sebagai itikad baik rezim ini. Sebab, Zionis Israel hingga kini terus melakukan penangkapan terhadap warga Palestina. Dengan demikian, jumlah tahanan Palestina di penjara-penjara Zionis Israel terus bertambah banyak. Tentu saja, kebijakan rezim itu menuai kritik keras dari berbagai pihak. Padahal Zionis Israel dituntut melaksanakan komitmennya untuk membebaskan seluruh tawanan Palestina dalam proses perjanjian di Timur Tengah dalam dekade terakhir hingga tahun 2000. Namun rezim ini lagi-lagi berupaya menghindari tuntutan tersebut.

Namun kondisi saat ini sedikit berbeda di saat tekanan dunia terhadap Zionis Israel terus mengalir dan gerakan intifadah anti rezim ini terus meningkat. Hal ini membuat Tel Aviv kian terpojok dan kemudian terpaksa harus mengambil kebijakan untuk membebaskan sejumlah tawanan Palestina yang selama ini selalu ditunda-tunda. Dari sisi lain, Zionis Israel memanfaatkan pembebasan tawanan Palestina untuk mencerminkan Tel Aviv sebagai penuntut perdamaian. Pada faktanya, apa yang ditempuh oleh Tel Aviv merupakan buah dari keterpaksaan. Gerakan intifadahlah yang membuat Zionis Israel gentar menghadapi bangsa Palestina. Untuk itu, kelompok-kelompok perjuangan Palestina sangat menekankan berlanjutnya perlawanan terhadap Zionis Israel sehingga rezim ini harus segera menyerahkan para tawanan Palestina.



0 komentar:

About This Blog

  © Blogger template Ramadhan Al-Mubarak by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP